Rekayasa
Sistem
Suatu
Perangkat Lunak menjadi kebutuhan manusia dengan berbagai bagian
disiplin
ilmu yang dibidangi setiap tenaga profesionalnya, menjadi bagian
penting
yang melatarbelakangi tumbuhnya perkembangan perangkat lunak
dengan
berbagai krisis perangkat lunak menurut berbagai sisi pandang
konsmen,
manajer dan pengembang/praktisi.
Rekayasa
Perangkat Lunak berasal dari 2 kata Rekayasa dan Perangkat Lunak.
Rekayasa
Perangkat Lunak merupakan perihal kegiatan yang kreatif dan
sistematis
berdasar suatu disiplin ilmu yang membangun suatu perangkat
lunak
berdasar suatu aspek masalah tertentu.
Dalam
Rekayasa Perangkat Lunak dilakukan Proses Perangkat Lunak dengan
menggunakan
model Proses yang merupakan Daur Hidup Rekayasa Perangkat
Lunak.
Model Proses ini terdiri dari beberapa karakteristik pendekatan
proses.
Dalam Proses pembangunan Perangkat Lunak perlu diketahui Biaya
yang
dikeluarkan.
1. Perencanaan Strategi
Informasi
Perencanaan Strategi Informasi merupakan langkah
pertama dalam aktivitas
rekayasa informasi. Tujuan dari aktivitas ini
adalah
1.
Menentukan sasaran dan
tujuan dari bisnis.
Sasaran yang dimaksud
disini merupakan sebuah pernyataan umum dari
arah yang ingin dicapai.
Sebagai contoh sasaran bisnis untuk perusahaan
perakitan mobil adalah
mengurangi biaya pembuatan produk. Sedangkan
Tujuan bisnis disini merupakan
bentuk kegiatan kuantitatif dari sasaran.
Sebagai contoh untuk mencapai sasaran supaya perusahaan perakitan mobil
dapat mengurangi biaya pembuatan produk, perusahaan mempunyai tujuan sebagai
berikut:
·
mengotomatisasi pemasangan
komponen yang dilakukan secara
·
manual.
·
mengimplementasikan sistem
kontrol produksi secara real-time.
·
mendapatkan konsensi harga
10% dari pemasok,
·
dan lainnya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa sasaran lebih
cenderung ke strategi
sedangakan tujuan bersifat taktis.
2.
Mengisolasi faktor-faktor
sukses dan kritis yang memungkinkan tujuan
dan sasaran dari bisnis
tercapai.
Faktor sukses dan kritis
ini harus ada, jika sasaran dan tujuan bisnis akan
dicapai, sehingga
perencanaan managemen harus mengakomodasinya.
Beberapa faktor sukses
kritis untuk sasaran perusahan perakitan mobil
seperti pada contoh diatas
berupa:
·
mesin dengan realibilitas
yang tinggi.
·
motivasi dan pelatihan
pekerja.
·
rencana penjualan untuk
meyakinkan pemasok menurunkan harga,
·
dan lainnya.
3.
Menganalisa pengaruh
teknologi dan otomasi terhadap tujuan dan sasaran
dari bisnis.
Tujuan analisa pengaruh teknologi adalah menguji
sasaran dan tujuan
serta memberikan indikasi mengenai
teknologi-teknologi yang akan
berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap
sasaran dan tujuan
dari bisnis.
Menganalisa informasi yang ada untuk menentukan
perannya dalam
pencapaian tujuan dan sasaran bisnis.
Pemodelan Enterprise
Tujuan dari pemodelan enterprise untuk mengetahui pandangan
terhadap
sebuah bisnis, yaitu
·
Menentukan struktur dan
fungsi organisasional dalam area bisnis yang
digambarkan oleh struktur
organisasi.
·
Mendekomposisi fungsi
bisnis
·
Menghubungkan sasaran,
tujuan dan faktor sukses kritis dengan organisasi
dan fungsinya.
Pemodelan enterprise juga akan menciptakan model
data tingkat bisnis yang
menentukan objek data dan hubungannya dengan
elemen model perusahaan
lain
pemodelan enterprise beserta area bisnis dan
fungsi-fungsi bisnisnya.
Masing-masing kotak dalam diagram organisasi diatas menunjukkan area
bisnis enterprise. Kemudian fungsi-fungsi bisnis dan proses bisnis akan diidentifikasikan,
kemudian fungsi bisnis tersebut akan dihubungkan dengan
area bisnis yang bertanggung jawab terhadap fungsi tersebut.
Fungsi bisnis ini
merupakan aktivitas yang dimiliki oleh sebuah area bisnis yang
harus
diselesaikn untuk mendukung keseluruhan bisnis enterprise.
Sedangkan
proses bisnis sebuah proses yang menerima input dan mengeluarkan
output
yang merupakan transformasi dari fungsi bisnis pada area bisnis
tertentu.
Untuk memahami sebuah fungsi bisnis ditransformasikan ke dalam
Proses binis pada fungsi bisnis analisis pasar
berupa :
·
Mengumpulkan semua data
penjualan
·
Menganalisa data penjualan
·
Mengembangkan profil
pembeli
·
Mempelajari trend pembelian
·
dan lainnya.
Pemodelan Data Tingkat Bisnis
Pemodelan
data tingkat bisnis menurut schaum adalah sebuah aktivitas
pemodelan enterprise yang berfokus pada objek
data (entitas) yang
dibutuhkan untuk mencapai sasaran dan fungsi
bisnis dari sebuah enterprise
(sub bab 3.2.1.1).
Objek data yang akan dimodelkan pada tingkat
bisnis pada umumnya
merupakan data yang berhubungan dengan informasi
konsumen dan
produsen, seperti pelanggan, barang, penjualan,
data pegawai dan lainnya.
Sebagai contoh perekayasa informasi akan
menentukan objek data pelanggan
sebagai objek yang berperan dalam pemodelan
enterprise, untuk
menggambarkan objek pelanggan lebih jelas
ditentukan atribut-atribut dari
objek tersebut yaitu :
Objek : Pelanggan
Atribut :
Nama
Nama Perusahaan
Pekerjaan
Alamat Bisnis
Produk yang diminati
Pembelian
Tanggal kontak terakhir
Status kontak
2. Analisa Area Bisnis
Analisa area bisnis merupakan tahapan aktifitas
rekayasa infromasi dari sisi
pandangan domain. Dalam aktivitas ini perekayasa
informasi akan menganalisa
dan menggambarkan bagaimana objek data digunakan
dan ditransformasikan
pada masing-masing area bisnis, serta bagaimana
fungsi dan proses bisnis pada
area bisnis mentransformasikan objek data tersebut.
Untuk memodelkan
objek data dan transformasinya terhadap area
bisnis dapat menggunakan
sejumlah model yang berbeda yaitu
·
Model data
·
Model aliran proses
·
Diagram dekomposisi proses
·
Berbagai matriks lintas
referensi
Objek data yang telah disaring pada tahap
perencanaan strategi informasi akan
digunakan pada masing-masing area bisnis.
Sebagai contoh pada sub bab
3.2.1.2 objek data pelanggan akan digunakan oleh
bagian penjualan. Setelah
dilakukan analisis dan evaluasi kebutuhan bagian
penjualan (domain penjualan),
selanjutnya objek data pelanggan akan disaring
kembali disesuaikan dengan
kebutuhan yang diinginkan oleh penjualan.
Objek : Pelanggan
Atribut :
Nama
Nama Perusahaan à Objek : Perusahaan
Pekerjaan
Alamat Bisnis
Produk yang diminati
Pembelian
Tanggal kontak terakhir à rekaman kontak
Status kontak à status kontak terakhir
à tanggal kontak selanjutnya
à sifat kontak yang
disepakati
Nama perusahaan merupakan atribut yang
dimodifikasi untuk objek data yang
lain yaitu Perusahaan. Objek perusahaan ini
tidak hanya berisi atribut nama
perusahaan saja, namun ada atribut tambahan yang
lainnya seperti alamat
perusahaan, kebutuhan pembelian, besar
perusahaan dan lainnya. Selain itu
ada beberapa aribut yang dimodifikasi dan
ditambahkan yang berguna untuk
domain penjualan seperti rekaman kontak, status
kontak terakhir, tanggal
kontak selanjutnya dan sifat kontak yang
disepakati.
Pemodelan Proses
Aktivitas yang dilakukan pada area bisnis
mencakup serangkaian fungsi yang
disaring ke dalam beberapa proses bisnis. Untuk
menggambarkan urutan
proses bisnis ini dapat dimodelkan dengan menggunakan
diagram aliran
proses. Sebagai contoh pada sub bab 3.2.1.2 dari
fungsi penjualan akan
disederhanaakan menjadi beberapa proses bisnis.
Fungsi
penjualan :
·
membangun kontak pelanggan
·
menyediakan informasi dan
literatur yang sesuai
·
Mengarahkan pertanyaan dan
perhatian
·
Memberi evaluasi terhadap
produk
·
Menerima pesanan penjualan
·
Memeriksa ketersediaan
pesanan
·
Menyiapkan pengiriman
pesanan
·
Mengkonfirmasi informasi
pengiriman seperti penetapan harga, tanggal
pengiriman pada pelanggan.
·
Mengirim pesan pengiriman
ke bagian pengiriman
·
Tindak lanjut dengan
pelanggan
Dari proses bisnis pada fungsi penjualan diatas
dapat dimodelkan dengan
menggunakan diagram aliran proses seperti pada
gambar 3.5.
Gambar 3.5 Diagram aliran proses untuk fungsi
penjualan
Pemodelan Aliran Informasi
Model
aliran proses pada sub bab 3.2.2.1 diintegrasikan dengan model data
akan mengidentifikasikan bagaimana informasi
yang mengalir dalam suatu area bisnis. Objek data masukan dan data keluaran
akan diperlihatkan pada masing-masing proses yang menunjukkan transformasi
informasi. Informasi ini digunakan untuk menyelesaikan fungsi bisnis. Gambar
3.6 menggambarkan pemodelan aliran informasi dari diagram aliran proses pada
fungsi penjualan.
Setelah aliran proses dan informasi dimodelkan,
maka perekayasa informasi akan menguji apakah proses yang ada akan direkayasa
ulang dan apakah sistem informasi atau aplikasi yang ada akan dimodifikasi atau
diganti dengan teknologi informasi atau aplikasi yang lebih efisien. Model
proses yang telah
direvisi akan menjadi dasar untuk spesifikasi
perangkat lunak yang baru atau yang telah direvisi untuk mendukung fungsi
bisnis.
3. Rekayasa Produk
Rekayasa produk disebut juga dengan rekayasa sietem yang merupakan
aktivitas pemecahan masalah. Data, fungsi, dan
perilaku produk yang diinginkan dicari,
dianalisis, dibuat model kebutuhannya, kemudian dialokasikan
ke komponen rekayasa.
Selanjutnya komponen-komponen ini disatukan
dengan infrastruktur pendukungnya
sampai produk tersebut jadi. Komponen rekayasa
disini seperti perangkat lunak, perangkat
keras, data (basisdata) dan manusia. Sedangkan
infrastruktur pendukung berupa teknologi
yang dibutuhkan untuk menyatukan komponen dan
informasi. Sebagian besar produk
dan sistem yang baru masih samar akan fungsi
yang dibutuhkan. Oleh karena itu,
perekayasa sistem harus membatasi kebutuhan produk
dengan mengidentifikasi ruang
lingkup fungsi dan kinerja yang diinginkan dari
sistem atau produk tersebut. Dalam
rekayasa produk ada beberapa aktivitas yang akan
dilakukan untuk mengetahui data,
fungsi dan perilaku produk yang diinginkan
sebelum pengembangan produk dilakukan
diantaranya adalah:
Analisa Sistem
Tujuan dilakukan analisa sistem adalah
Mengidentifikasi kebutuhan pelanggan.
Mengevaluasi kelayakan sistem.
Melakukan analisis teknis dan ekonomis,
Mengalokasikan fungsi-fungsi untuk perangkat
lunak, perangkat keras,
basisdata, manusia, dan elemen sistem yang lain.
Membuat batasan biaya dan jadwal.
Menentukan definisi sistem yang menjadi dasar
kerja bagi komponen
sistem baik perangkat lunak, perangkat keras,
basisdata dan manusia.
Identifikasi Kebutuhan
Langkah pertama dari aktivitas analisa sistem
adalah analisa kebutuhan dengan
mengidentifikasi kebutuhan dari pelanggan.
Mengidentifikasikan kebutuhan ini
dilakukan dengan melakukan pertemuan antara
seorang analis dengan
pelanggan. Seperti halnya rekayasa informasi,
tujuan dari pertemuan ini untuk
memahami sasaran produk dan menentukan tujuan
dibangunnya sebuah
produk supaya sasaran tersebut tercapai.
Setelah tujuan ditentukan, analis akan
melanjutkan aktivitas evaluasi informasi.
Berikuta ada beberapa pertanyaan yang dapat
digunakan untuk membantu
mengevaluasi informasi dari sistem atau produk
yang akan dibangun.
·
Adakah teknologi untuk
membangun sistem?
·
Batasan apa saja yang akan
dialokasikan terhadap jadwal dan biaya?
·
Pengembangan dan sumber
daya apa saja yang dibutuhkan?
Jika sistem atau produk yang akan dibangun
berupa produk yang akan dijual
ke pelanggan, ada beberpa pertanyaan yang bisa
diajukan yaitu
·
Bagaimana produk tersebut
dapat bersaing dengan produk yang telah
ada?
·
Pasar apa saja yang
potensial bagi produk yang akan dibangun?
Setelah semua informasi dikumpulkan pada
aktivitas identifikasi kebutuhan.
Informasi tersebut akan dispesifikasikan dalam
sebuah dokumen konsep
sistem.
Studi Kelayakan
Pengembangan sistem atau produk berbasis
komputer lebih banyak terganggu
dengan kurangnya sumber daya dan waktu
penyelesaian dan penyampaian
produk. Oleh karena itu, perlu dilakukan lebih
awal evaluasi terhadap
kelayakan sebuah proyek pengembangan sistem atau
produk tersebut. Berikut
ada empat studi kelayakan yang dapat dievaluasi.
1.
Kelayakan Ekonomis
Studi mengenai evaluasi
biaya pengembangan dengan keuntungan yang
diperoleh dari sistem atau
produk yang dikembangkan.
2.
KelayakanTeknis
Studi mengenai fungsi,
sasaran dan kinerja yang perlu dipertimbangkan
yang dapat mempengaruhi
kemampuan sistem yang akan dikembangkan.
Pertimbangan yang
dihubungkan dengan kelayakan teknis meiputi
·
Resiko pengembangan
·
Keberadaaan sumber daya
·
Teknologi
3.
Kelayakan Legal
Studi mengenai pertimbangan
yang perlu dilakukan mengenai kontrak,
pelanggaran atau liabilitas
yang akan dihasilkan dari sistem yang akan
dikembangkan.
4.
Alternatif
Studi mengenai evaluasi
pendekatan alternatif pada pengembangan sistem
atau produk.
Hasil dari studi kelayakan akan menentukan
proyek dilanjutkan atau dihentikan. Hasil studi kelayakan
akan didokumentasikan terpisah dan dilampirkan
pada dokumen spesifikasi sistem.
I.
Pendahuluan
A.
Pernyataan Masalah
B.
Lingkungan Implementasi
C.
Larangan-larangan
II.
Ringkasan dan Rekomendasi
Manajemen
A.
Penemuan-penemuan penting
B.
Komentar
C.
Rekomendasi
D.
Pengaruh
III. Alternatif-Alternatif
A.
Konfigurasi Sistem
Alternatif
B.
Kriteria yang digunakan
dalam pemilihan pendekatan akhir
IV. Deskripsi Sistem
A.
Ruang Lingkup Sistem
B.
Kelayakan Elemen Sistem
V.
Analisa Biaya dan
keuntungan
VI. Evaluasi Resiko teknis
VII. Percabangan Legal
VIII. Topik-topik Proyek Khusus
Lainnya
4. Pemodelan Arsitektur Sistem
Setiap sistem berbasis komputer dapat dimodelkan
sebagai sebuah pemindahan informasi
dengan menggunakan arsitektur input-pemrosesan-output.
Hartley dan Pirbai [2]
memperluas arsitektur ini dengan menambahkan 2
fitur tambahan yaitu pemrosesan
antarmuka pemakai dan pemrosesan self-test.
Meskipun dua fitur tambahan ini tidak
selalu dipakai tetapi fitur tambahan ini umum
dipakai pada pemodelan sistem berbasis
komputer yang membuat model sistem menjadi lebih
baik. Model sistem ini menjadi
dasar bagi analisis kebutuhan dan langkah desain selanjutnya.
Untuk memodelkan sistem
maka digunakan model template arsitektur[2] yang
mengalokasikan elemen sistem
menjadi 5 bagian pemrosesan yaitu 1. antarmuka
pemakai, 2.input, 3. fungsi dan kontrol
sistem, 4.output dan 5. pemeliharaan dan
self-test seperti yang terlihat pada gambar 3.8
Gambar 3.8 Template arsitektur
Seperti halnya pemodelan pada rekayasa sistem
dan perangkat lunak,
template arsitektur memungkinkan analis membuat
herarki sistem secara
detail. Diagram konteks arsitektur menggambar
sistem pada level paling atas.
Diagram konteks ini membangun batas informasi
diantara sistem yang akan
diimplementasikan dengan lingkungan dimana
sistem akan dioperasikan [2].
Sebagai contoh pada gambar 3.9 diagram konteks
arsitektur untuk sistem
pengurutan pembawa barang pada bidang
manufaktur.
Gambar 3.9 Diagram konteks arsitektur untuk sistem pengurutan
barang pada
barang manufaktur
Dari diagram konteks diatas dapat saring kembali
menjadi subsistem- subsistem atau modul-modul sistem dengan aliran informasi
yang penting antar modul tersebut dengan menggunakan model diagram aliran arsitektur
(architecture flow diagram). Diagram aliran arsitektur ini masih membagi pemrosesan
sub sistem ke dalam lima elemen pemrosesn seperti diagram konteks arsitektur.
Pada tingkat ini, masing-masing dari subsistem dapat berisi satu elemen sistem
atau lebih (perangkat keras, perangkat lunak, manusia).
Gambar 3.10 Diagram aliran arsitektur untuk
sistem pengurutan barang pada gambar 3.9.
Gambar 3.10 Diagram aliran arsitektur untuk sistem pengurutan
barang pada
barang manufaktur
Diagram aliran arsitektur yang awal menjadi
puncak dari hirarki diagram aliran arsitektur.
Masing-masing bujursangkar pada diagram aliran
arsitektur dapat diperluas atau
didetailkan lagi ke dalam template arsitektur yang
lain. Proses ini dapat digambarkan
seperti pada gambar 3.11. Deskripsi naratif dari
masing-masing subsistem dan definisi
semua data yang mengalir pada diagram aliran
arsitektur menjadi elemen penting
dalam membuat spesifikasi
sistem
Gambar 3.11 Hirarki Diagram Aliran Arsitektur
5.Pemodelan Sistem dan Simulasi
Apakah sistem itu?
Kumpulan elemen yang bekerja bersama untuk mencapai
tujuan yang diharapkan
Karakteristik atau ciri-ciri sistem
·
Sistem terdiri dari
berbagai elemen yang membentuk satu kesatuan
·
Adanya interaksi, saling ketergantungan dan kerjasama antar elemen
·
Sebuah sistem ada untuk
mencapai tujuan tertentu
·
Memiliki mekanisme / transformasi
·
Memiliki lingkungan yang mengakibatkan dinamika sistem
Mengapa melakukan
simulasi?
·
Flight simulator: untuk meminimasikan resiko kerugian
yang besar dan kesalahan
fatal dalam kehidupan
nyata
·
Manufacturing and service
systems: untuk mengurangi resiko inefficiency atau kegagalan untuk mencapai kinerja
minimum yang ditetapkan
·
Menyediakan metoda
analisis: meramalkan kinerja sistem, bahkan untuk sistem yang paling rumit
·
Mendukung pengambilan
keputusan: manajer dapat memperkirakan hasil dengan lebih akurat
·
Terhindar dari resiko
·
Menggunakan cara
try-it-and-see it
·
Menganjurkan pemikiran
‘outside the box”
·
Menghilangkan faktor
emosi dari proses pengambilan keputusan dengan
menyediakan bukti obyektif
Karakteristik
simulasi
Karakteristik simulasi sebagai
alat perencanaan dan pengambilan keputusan yang tangguh:
·
Mencakup saling ketergantungan sistem (systeminterdependencies)
·
Memperhitungkan variabilitas sistem
·
Sanggup
membuat model untuk sistem apapun
·
Memperlihatkan perilaku sistem setiap saat
·
Lebih murah, tidak menghabiskan waktu dan tidak
mengganggu
sistem
nyata
· Menarik
perhatian (secara visual)
· Menyediakan
hasil yang mudah dimengerti dan dikomunikasikan
· Mencakup
waktu yang nyata, dimampatkan, atau bahkan waktu yang tertunda
· Memberikan rancangan yang rinci
Melakukan
simulasi
·
Dilakukan sebagai bagian dari proses rancangan
sistem
atau pengembangan sistem
·
Alat percobaan menggunakan sebuah model komputer
dari sebuah sistem baru/yang ada
·
Melakukan simulasi = sebuah proses dari
perancangan
model dari sistem nyata dan
mengadakan eksperimen
dengan model ini
Sejarah
· Digunakan dalam aplikasi komersial (1960s)
· Pemrograman FORTRAN
· Komputer Mainframe
Penggunaan
simulasi saat ini
Alat pengambilan keputusan
dalam industri manufaktur dan jasa
· Saat sebuah pabrik sedang direncanakan
· Sebuah perubahan proses tengah dievaluasi
Kualifikasi
untuk melakukan simulasi
Aturan 80 - 20
·
Simulasi mengikuti aturan 80-20
·
80 persen dari manfaatnya dapat diamati dengan
memahami
20 persen pengetahuan yang
terkandung
di dalamnya
Pengetahuan
dan ketrampilan yang dibutuhkan
o
Manajemen
proyek
o
Komunikasi
o
System
engineering
o
Analisis
statistik dan perancangan eksperimen
o
Konsep
dan prinsip permodelan
o
Ketrampilan komputer dan pemrograman dasar
o
Pelatihan
pada satu atau lebih produk simulasi
o
Keakraban
dengan sistem yang tengah diteliti
6.Spesifikasi Sistem
Spesifikasi sistem merupakan dokumen yang
berfungsi menggambarkan fungsi
dan kinerja sistem berbasis komputer yang akan
dikembangkan, membatasi
elemen-elemen sistem yang telah dialokasikan,
serta memberikan indikasi
mengenai perangkat lunak dan konteks sistem keseluruhan
dan informasi data
dan kontrol yang dimasukkan dan dikeluarkan oleh
sistem yang telah
digambarkan dalam diagram aliran arsitektur.
Berikut salah satu format
dokumen dari spesifikasi sistem yang bisa anda
gunakan.