Kamis, 07 Juni 2012

REKAYASA SISTEM

Rekayasa Sistem

Suatu Perangkat Lunak menjadi kebutuhan manusia dengan berbagai bagian
disiplin ilmu yang dibidangi setiap tenaga profesionalnya, menjadi bagian
penting yang melatarbelakangi tumbuhnya perkembangan perangkat lunak
dengan berbagai krisis perangkat lunak menurut berbagai sisi pandang
konsmen, manajer dan pengembang/praktisi.
Rekayasa Perangkat Lunak berasal dari 2 kata Rekayasa dan Perangkat Lunak.
Rekayasa Perangkat Lunak merupakan perihal kegiatan yang kreatif dan
sistematis berdasar suatu disiplin ilmu yang membangun suatu perangkat
lunak berdasar suatu aspek masalah tertentu.
Dalam Rekayasa Perangkat Lunak dilakukan Proses Perangkat Lunak dengan
menggunakan model Proses yang merupakan Daur Hidup Rekayasa Perangkat
Lunak. Model Proses ini terdiri dari beberapa karakteristik pendekatan
proses. Dalam Proses pembangunan Perangkat Lunak perlu diketahui Biaya
yang dikeluarkan.


1. Perencanaan Strategi Informasi

Perencanaan Strategi Informasi merupakan langkah pertama dalam aktivitas
rekayasa informasi. Tujuan dari aktivitas ini adalah
1.       Menentukan sasaran dan tujuan dari bisnis.
Sasaran yang dimaksud disini merupakan sebuah pernyataan umum dari
arah yang ingin dicapai. Sebagai contoh sasaran bisnis untuk perusahaan
perakitan mobil adalah mengurangi biaya pembuatan produk. Sedangkan
Tujuan bisnis disini merupakan bentuk kegiatan kuantitatif dari sasaran.
Sebagai contoh untuk mencapai sasaran supaya perusahaan perakitan mobil dapat mengurangi biaya pembuatan produk, perusahaan mempunyai tujuan sebagai berikut:
·           mengotomatisasi pemasangan komponen yang dilakukan secara
·           manual.
·           mengimplementasikan sistem kontrol produksi secara real-time.
·           mendapatkan konsensi harga 10% dari pemasok,
·           dan lainnya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa sasaran lebih cenderung ke strategi
sedangakan tujuan bersifat taktis.
2.      Mengisolasi faktor-faktor sukses dan kritis yang memungkinkan tujuan
dan sasaran dari bisnis tercapai.
Faktor sukses dan kritis ini harus ada, jika sasaran dan tujuan bisnis akan
dicapai, sehingga perencanaan managemen harus mengakomodasinya.
Beberapa faktor sukses kritis untuk sasaran perusahan perakitan mobil
seperti pada contoh diatas berupa:
·         mesin dengan realibilitas yang tinggi.
·         motivasi dan pelatihan pekerja.
·         rencana penjualan untuk meyakinkan pemasok menurunkan harga,
·         dan lainnya.
3.      Menganalisa pengaruh teknologi dan otomasi terhadap tujuan dan sasaran
dari bisnis.
Tujuan analisa pengaruh teknologi adalah menguji sasaran dan tujuan
serta memberikan indikasi mengenai teknologi-teknologi yang akan
berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap sasaran dan tujuan
dari bisnis.
Menganalisa informasi yang ada untuk menentukan perannya dalam
pencapaian tujuan dan sasaran bisnis.

Pemodelan Enterprise
Tujuan dari pemodelan enterprise untuk mengetahui pandangan terhadap
sebuah bisnis, yaitu
·         Menentukan struktur dan fungsi organisasional dalam area bisnis yang
digambarkan oleh struktur organisasi.
·         Mendekomposisi fungsi bisnis
·         Menghubungkan sasaran, tujuan dan faktor sukses kritis dengan organisasi
dan fungsinya.
Pemodelan enterprise juga akan menciptakan model data tingkat bisnis yang
menentukan objek data dan hubungannya dengan elemen model perusahaan
lain
pemodelan enterprise beserta area bisnis dan fungsi-fungsi bisnisnya.
Masing-masing kotak dalam diagram organisasi diatas menunjukkan area bisnis enterprise. Kemudian fungsi-fungsi bisnis dan proses bisnis akan diidentifikasikan, kemudian fungsi bisnis tersebut akan dihubungkan dengan
area bisnis yang bertanggung jawab terhadap fungsi tersebut. Fungsi bisnis ini
merupakan aktivitas yang dimiliki oleh sebuah area bisnis yang harus
diselesaikn untuk mendukung keseluruhan bisnis enterprise. Sedangkan
proses bisnis sebuah proses yang menerima input dan mengeluarkan output
yang merupakan transformasi dari fungsi bisnis pada area bisnis tertentu.
Untuk memahami sebuah fungsi bisnis ditransformasikan ke dalam
Proses binis pada fungsi bisnis analisis pasar berupa :
·         Mengumpulkan semua data penjualan
·         Menganalisa data penjualan
·         Mengembangkan profil pembeli
·         Mempelajari trend pembelian
·         dan lainnya.

Pemodelan Data Tingkat Bisnis
          Pemodelan data tingkat bisnis menurut schaum adalah sebuah aktivitas
pemodelan enterprise yang berfokus pada objek data (entitas) yang
dibutuhkan untuk mencapai sasaran dan fungsi bisnis dari sebuah enterprise
(sub bab 3.2.1.1).
Objek data yang akan dimodelkan pada tingkat bisnis pada umumnya
merupakan data yang berhubungan dengan informasi konsumen dan
produsen, seperti pelanggan, barang, penjualan, data pegawai dan lainnya.
Sebagai contoh perekayasa informasi akan menentukan objek data pelanggan
sebagai objek yang berperan dalam pemodelan enterprise, untuk
menggambarkan objek pelanggan lebih jelas ditentukan atribut-atribut dari
objek tersebut yaitu :
Objek : Pelanggan
Atribut :
Nama
Nama Perusahaan
Pekerjaan
Alamat Bisnis
Produk yang diminati
Pembelian
Tanggal kontak terakhir
Status kontak

2. Analisa Area Bisnis

Analisa area bisnis merupakan tahapan aktifitas rekayasa infromasi dari sisi
pandangan domain. Dalam aktivitas ini perekayasa informasi akan menganalisa
dan menggambarkan bagaimana objek data digunakan dan ditransformasikan
pada masing-masing area bisnis, serta bagaimana fungsi dan proses bisnis pada
area bisnis mentransformasikan objek data tersebut. Untuk memodelkan
objek data dan transformasinya terhadap area bisnis dapat menggunakan
sejumlah model yang berbeda yaitu
·        Model data       
·        Model aliran proses
·        Diagram dekomposisi proses
·        Berbagai matriks lintas referensi
Objek data yang telah disaring pada tahap perencanaan strategi informasi akan
digunakan pada masing-masing area bisnis. Sebagai contoh pada sub bab
3.2.1.2 objek data pelanggan akan digunakan oleh bagian penjualan. Setelah
dilakukan analisis dan evaluasi kebutuhan bagian penjualan (domain penjualan),
selanjutnya objek data pelanggan akan disaring kembali disesuaikan dengan
kebutuhan yang diinginkan oleh penjualan.
Objek : Pelanggan
Atribut :
Nama
Nama Perusahaan à Objek : Perusahaan
Pekerjaan
Alamat Bisnis
Produk yang diminati
Pembelian
Tanggal kontak terakhir à rekaman kontak
Status kontak à status kontak terakhir
à tanggal kontak selanjutnya
à sifat kontak yang disepakati
Nama perusahaan merupakan atribut yang dimodifikasi untuk objek data yang
lain yaitu Perusahaan. Objek perusahaan ini tidak hanya berisi atribut nama
perusahaan saja, namun ada atribut tambahan yang lainnya seperti alamat
perusahaan, kebutuhan pembelian, besar perusahaan dan lainnya. Selain itu
ada beberapa aribut yang dimodifikasi dan ditambahkan yang berguna untuk
domain penjualan seperti rekaman kontak, status kontak terakhir, tanggal
kontak selanjutnya dan sifat kontak yang disepakati.


Pemodelan Proses
Aktivitas yang dilakukan pada area bisnis mencakup serangkaian fungsi yang
disaring ke dalam beberapa proses bisnis. Untuk menggambarkan urutan
proses bisnis ini dapat dimodelkan dengan menggunakan diagram aliran
proses. Sebagai contoh pada sub bab 3.2.1.2 dari fungsi penjualan akan
disederhanaakan menjadi beberapa proses bisnis.
   Fungsi penjualan :
·           membangun kontak pelanggan
·           menyediakan informasi dan literatur yang sesuai
·           Mengarahkan pertanyaan dan perhatian
·           Memberi evaluasi terhadap produk
·           Menerima pesanan penjualan
·           Memeriksa ketersediaan pesanan
·           Menyiapkan pengiriman pesanan
·           Mengkonfirmasi informasi pengiriman seperti penetapan harga, tanggal
pengiriman pada pelanggan.
·           Mengirim pesan pengiriman ke bagian pengiriman
·           Tindak lanjut dengan pelanggan
Dari proses bisnis pada fungsi penjualan diatas dapat dimodelkan dengan
menggunakan diagram aliran proses seperti pada gambar 3.5.

 
                       Gambar 3.5 Diagram aliran proses untuk fungsi penjualan
 
Pemodelan Aliran Informasi
                      Model aliran proses pada sub bab 3.2.2.1 diintegrasikan dengan model data
akan mengidentifikasikan bagaimana informasi yang mengalir dalam suatu area bisnis. Objek data masukan dan data keluaran akan diperlihatkan pada masing-masing proses yang menunjukkan transformasi informasi. Informasi ini digunakan untuk menyelesaikan fungsi bisnis. Gambar 3.6 menggambarkan pemodelan aliran informasi dari diagram aliran proses pada fungsi penjualan.

            Setelah aliran proses dan informasi dimodelkan, maka perekayasa informasi akan menguji apakah proses yang ada akan direkayasa ulang dan apakah sistem informasi atau aplikasi yang ada akan dimodifikasi atau diganti dengan teknologi informasi atau aplikasi yang lebih efisien. Model proses yang telah
direvisi akan menjadi dasar untuk spesifikasi perangkat lunak yang baru atau yang telah direvisi untuk mendukung fungsi bisnis.


3. Rekayasa Produk

             Rekayasa produk disebut juga dengan rekayasa sietem yang merupakan
aktivitas pemecahan masalah. Data, fungsi, dan perilaku produk yang diinginkan dicari,
dianalisis, dibuat model kebutuhannya, kemudian dialokasikan ke  komponen rekayasa.
Selanjutnya komponen-komponen ini disatukan dengan infrastruktur pendukungnya
sampai produk tersebut jadi. Komponen rekayasa disini seperti perangkat lunak, perangkat
keras, data (basisdata) dan manusia. Sedangkan infrastruktur pendukung berupa teknologi
yang dibutuhkan untuk menyatukan komponen dan informasi. Sebagian besar produk
dan sistem yang baru masih samar akan fungsi yang dibutuhkan. Oleh karena itu,
perekayasa sistem harus membatasi kebutuhan produk dengan mengidentifikasi ruang
lingkup fungsi dan kinerja yang diinginkan dari sistem atau produk tersebut. Dalam
rekayasa produk ada beberapa aktivitas yang akan dilakukan untuk mengetahui data,
fungsi dan perilaku produk yang diinginkan sebelum pengembangan produk dilakukan
diantaranya adalah:
Analisa Sistem

Tujuan dilakukan analisa sistem adalah
Mengidentifikasi kebutuhan pelanggan.
Mengevaluasi kelayakan sistem.
Melakukan analisis teknis dan ekonomis,
Mengalokasikan fungsi-fungsi untuk perangkat lunak, perangkat keras,
basisdata, manusia, dan elemen sistem yang lain.
Membuat batasan biaya dan jadwal.
Menentukan definisi sistem yang menjadi dasar kerja bagi komponen
sistem baik perangkat lunak, perangkat keras, basisdata dan manusia.

Identifikasi Kebutuhan
Langkah pertama dari aktivitas analisa sistem adalah analisa kebutuhan dengan
mengidentifikasi kebutuhan dari pelanggan. Mengidentifikasikan kebutuhan ini
dilakukan dengan melakukan pertemuan antara seorang analis dengan
pelanggan. Seperti halnya rekayasa informasi, tujuan dari pertemuan ini untuk
memahami sasaran produk dan menentukan tujuan dibangunnya sebuah
produk supaya sasaran tersebut tercapai.
Setelah tujuan ditentukan, analis akan melanjutkan aktivitas evaluasi informasi.
Berikuta ada beberapa pertanyaan yang dapat digunakan untuk membantu
mengevaluasi informasi dari sistem atau produk yang akan dibangun.
·         Adakah teknologi untuk membangun sistem?
·         Batasan apa saja yang akan dialokasikan terhadap jadwal dan biaya?
·         Pengembangan dan sumber daya apa saja yang dibutuhkan?
Jika sistem atau produk yang akan dibangun berupa produk yang akan dijual
ke pelanggan, ada beberpa pertanyaan yang bisa diajukan yaitu
·         Bagaimana produk tersebut dapat bersaing dengan produk yang telah
ada?
·         Pasar apa saja yang potensial bagi produk yang akan dibangun?
Setelah semua informasi dikumpulkan pada aktivitas identifikasi kebutuhan.
Informasi tersebut akan dispesifikasikan dalam sebuah dokumen konsep
sistem.

Studi Kelayakan

Pengembangan sistem atau produk berbasis komputer lebih banyak terganggu
dengan kurangnya sumber daya dan waktu penyelesaian dan penyampaian
produk. Oleh karena itu, perlu dilakukan lebih awal evaluasi terhadap
kelayakan sebuah proyek pengembangan sistem atau produk tersebut. Berikut
ada empat studi kelayakan yang dapat dievaluasi.
1.       Kelayakan Ekonomis
Studi mengenai evaluasi biaya pengembangan dengan keuntungan yang
diperoleh dari sistem atau produk yang dikembangkan.
2.      KelayakanTeknis
Studi mengenai fungsi, sasaran dan kinerja yang perlu dipertimbangkan
yang dapat mempengaruhi kemampuan sistem yang akan dikembangkan.
Pertimbangan yang dihubungkan dengan kelayakan teknis meiputi
·         Resiko pengembangan
·         Keberadaaan sumber daya
·         Teknologi
3.      Kelayakan Legal
Studi mengenai pertimbangan yang perlu dilakukan mengenai kontrak,
pelanggaran atau liabilitas yang akan dihasilkan dari sistem yang akan
dikembangkan.
4.      Alternatif
Studi mengenai evaluasi pendekatan alternatif pada pengembangan sistem
atau produk.

Hasil dari studi kelayakan akan menentukan proyek dilanjutkan atau dihentikan. Hasil studi kelayakan
akan didokumentasikan terpisah dan dilampirkan pada dokumen spesifikasi sistem.
I.       Pendahuluan
A.    Pernyataan Masalah
B.      Lingkungan Implementasi
C.     Larangan-larangan
II.     Ringkasan dan Rekomendasi Manajemen
A.    Penemuan-penemuan penting
B.      Komentar
C.     Rekomendasi
D.     Pengaruh
III.  Alternatif-Alternatif
A.    Konfigurasi Sistem Alternatif
B.      Kriteria yang digunakan dalam pemilihan pendekatan akhir
IV.  Deskripsi Sistem
A.    Ruang Lingkup Sistem
B.      Kelayakan Elemen Sistem
V.    Analisa Biaya dan keuntungan
VI.  Evaluasi Resiko teknis
 VII.  Percabangan Legal
 VIII. Topik-topik Proyek Khusus Lainnya


4. Pemodelan Arsitektur Sistem

Setiap sistem berbasis komputer dapat dimodelkan sebagai sebuah pemindahan informasi
dengan menggunakan arsitektur input-pemrosesan-output. Hartley dan Pirbai [2]
memperluas arsitektur ini dengan menambahkan 2 fitur tambahan yaitu pemrosesan
antarmuka pemakai dan pemrosesan self-test. Meskipun dua fitur tambahan ini tidak
selalu dipakai tetapi fitur tambahan ini umum dipakai pada pemodelan sistem berbasis
komputer yang membuat model sistem menjadi lebih baik. Model sistem ini menjadi
dasar bagi analisis  kebutuhan dan langkah desain selanjutnya. Untuk memodelkan sistem
maka digunakan model template arsitektur[2] yang mengalokasikan elemen sistem
menjadi 5 bagian pemrosesan yaitu 1. antarmuka pemakai, 2.input, 3. fungsi dan kontrol
sistem, 4.output dan 5. pemeliharaan dan self-test seperti yang terlihat pada gambar 3.8
 

Gambar 3.8 Template arsitektur


Seperti halnya pemodelan pada rekayasa sistem dan perangkat lunak,
template arsitektur memungkinkan analis membuat herarki sistem secara
detail. Diagram konteks arsitektur menggambar sistem pada level paling atas.
Diagram konteks ini membangun batas informasi diantara sistem yang akan
diimplementasikan dengan lingkungan dimana sistem akan dioperasikan [2].
Sebagai contoh pada gambar 3.9 diagram konteks arsitektur untuk sistem
pengurutan pembawa barang pada bidang manufaktur.

Gambar 3.9 Diagram konteks arsitektur untuk sistem pengurutan barang pada
barang manufaktur
Dari diagram konteks diatas dapat saring kembali menjadi subsistem- subsistem atau modul-modul sistem dengan aliran informasi yang penting antar modul tersebut dengan menggunakan model diagram aliran arsitektur (architecture flow diagram). Diagram aliran arsitektur ini masih membagi pemrosesan sub sistem ke dalam lima elemen pemrosesn seperti diagram konteks arsitektur. Pada tingkat ini, masing-masing dari subsistem dapat berisi satu elemen sistem atau lebih (perangkat keras, perangkat lunak, manusia).
Gambar 3.10 Diagram aliran arsitektur untuk sistem pengurutan barang pada gambar 3.9.

Gambar 3.10 Diagram aliran arsitektur untuk sistem pengurutan barang pada
barang manufaktur

Diagram aliran arsitektur yang awal menjadi puncak dari hirarki diagram aliran arsitektur.
Masing-masing bujursangkar pada diagram aliran arsitektur dapat diperluas atau
didetailkan lagi ke dalam template arsitektur yang lain. Proses ini dapat digambarkan
seperti pada gambar 3.11. Deskripsi naratif dari masing-masing subsistem dan definisi
semua data yang mengalir pada diagram aliran arsitektur menjadi elemen penting
dalam membuat spesifikasi sistem 


                                                 Gambar 3.11 Hirarki Diagram Aliran Arsitektur

5.Pemodelan Sistem dan Simulasi

Apakah sistem itu?
Kumpulan elemen yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan yang diharapkan
Karakteristik atau ciri-ciri sistem
·         Sistem terdiri dari berbagai elemen yang membentuk satu kesatuan
·         Adanya interaksi, saling ketergantungan dan kerjasama antar elemen
·         Sebuah sistem ada untuk mencapai tujuan tertentu
·         Memiliki mekanisme / transformasi
·         Memiliki lingkungan yang mengakibatkan dinamika sistem

Mengapa melakukan simulasi?
·         Flight simulator: untuk meminimasikan resiko kerugian yang besar dan kesalahan
fatal dalam kehidupan nyata
·         Manufacturing and service systems: untuk mengurangi resiko inefficiency atau kegagalan untuk mencapai kinerja minimum yang ditetapkan
·         Menyediakan metoda analisis: meramalkan kinerja sistem, bahkan untuk sistem yang paling rumit
·         Mendukung pengambilan keputusan: manajer dapat memperkirakan hasil dengan lebih akurat
·         Terhindar dari resiko
·         Menggunakan cara try-it-and-see it
·         Menganjurkan pemikiran ‘outside the box”
·         Menghilangkan faktor emosi dari proses pengambilan keputusan dengan
menyediakan bukti obyektif
              
Karakteristik simulasi
Karakteristik simulasi sebagai alat perencanaan dan pengambilan keputusan yang tangguh:
·         Mencakup saling ketergantungan sistem (systeminterdependencies)
·         Memperhitungkan variabilitas sistem
·          Sanggup membuat model untuk sistem apapun
·         Memperlihatkan perilaku sistem setiap saat
·         Lebih murah, tidak menghabiskan waktu dan tidak mengganggu
sistem nyata
·      Menarik perhatian (secara visual)
·      Menyediakan hasil yang mudah dimengerti dan dikomunikasikan
·      Mencakup waktu yang nyata, dimampatkan, atau bahkan waktu yang tertunda
·       Memberikan rancangan yang rinci

Melakukan simulasi
·           Dilakukan sebagai bagian dari proses rancangan sistem
atau pengembangan sistem
·           Alat percobaan menggunakan sebuah model komputer
dari sebuah sistem baru/yang ada
·           Melakukan simulasi = sebuah proses dari perancangan
model dari sistem nyata dan mengadakan eksperimen
dengan model ini

Sejarah
·   Digunakan dalam aplikasi komersial (1960s)
·   Pemrograman FORTRAN
·   Komputer Mainframe

Penggunaan simulasi saat ini
Alat pengambilan keputusan dalam industri manufaktur dan jasa
·     Saat sebuah pabrik sedang direncanakan
·     Sebuah perubahan proses tengah dievaluasi

Kualifikasi untuk melakukan simulasi
Aturan 80 - 20
·         Simulasi mengikuti aturan 80-20
·         80 persen dari manfaatnya dapat diamati dengan
memahami 20 persen pengetahuan yang
terkandung di dalamnya

Pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan
o  Manajemen proyek
o  Komunikasi
o  System engineering
o  Analisis statistik dan perancangan eksperimen
o  Konsep dan prinsip permodelan
o  Ketrampilan komputer dan pemrograman dasar
o  Pelatihan pada satu atau lebih produk simulasi
o  Keakraban dengan sistem yang tengah diteliti


6.Spesifikasi Sistem

Spesifikasi sistem merupakan dokumen yang berfungsi menggambarkan fungsi
dan kinerja sistem berbasis komputer yang akan dikembangkan, membatasi
elemen-elemen sistem yang telah dialokasikan, serta memberikan indikasi
mengenai perangkat lunak dan konteks sistem keseluruhan dan informasi data
dan kontrol yang dimasukkan dan dikeluarkan oleh sistem yang telah
digambarkan dalam diagram aliran arsitektur. Berikut salah satu format
dokumen dari spesifikasi sistem yang bisa anda gunakan.

  

2 komentar: